Saturday, April 7, 2007

CERITA CINTA

Cerita cinta Eleh-eleh? Kalo kita bahas nih, yang namanya cinta-cintaan itu ? Bagai pungguk merindu matahari (bosan ah, kalo bulan terus). Artinya nggak ada habisnya. Bila hati udah kesengsem, pikiran udah terpaut, diri gak bisa konsen. Duduk mikirin dia, berdiri? Ingat lagi,? Tidur? Kebawa mimpi, sama penghulu lagi? Waduh-waduh ini yang namanya pucuk dicinta penghulupun tiba. Mabuk cinta euuii? Resah, gundah, gulana, akhirnya jadi gulma. Eitt…. Nah, bila diri udah gak tenang lagi , dimanapun ingat si doi, dari sekolah sampai ponten umum??). Rasa hatipun ingin memiliki. Tapi apalah daya, si doi sama situ gak ada hubungan apa-apa. Padahal tekad bulat udah membaja. Pengennya sih main buldoser aja? Tapi ….. makin dipikir, makin pusing. Sepertinya gak ada jalan keluarnya. Pengennya sih langsung nyamperin, dan bilang “habibi….habibi?”. Namun masih takut ketolak. Meski akhirnya si MC (Makelar Cinta), berujar kalo si doi juga ada feeling sama situ. Yes? Ternyata dua hati satu tujuan. Sinar cinta yang dipasang…..eh ternyata kerespon juga ….ini-nih seperti judul lagunya OTT “Story of love”. Dada dengan bunga-bunga yang bermekaran telah merekah. Hati juga tambah gak menentu arah. Semangat perjuanagn cinta dan nafsu meledak sudah. Blum !! Finally, Si akang jadian sama si dedek. Mereka berdua lagi dating alias pacaran. Plong sudah. Menurut hati sih udah saling memiliki. Buktinya sama-sama saling blokir kalo ada cowok atau cewek lain yang numpang lewat. Pasti kamu-kamu yang masih muda, sering mengalami yang namanya deru debu cinta. Meski gak jarang ada yang kecewa karena sang doi nolak mentah-mentah. Benar gak sih pacaran bisa jadi jalan keluar untuk yang lagi mikul beban cinta ? Trus bener gak sih, anak-anak yang lagi dating tadi itu memang tengah menempa ujian cinta sejati? Halo? Buat yang ngerasa lagi ehem-ehem ama sang target, ngebet pengen jalan bareng? Kayaknya kamu kudu baca terusan artikel ini deh? Yuuukkkk…!!! Love? Bukan berpacaran mas-mas? Kok pake tanda tanya sih? Kan memang bener kalo pacar itu bisa jadi jodoh kita, Ciaaat? Tunggu dulu bro… kita ngerti kok maksud kamu. Yang diidamin sih, pacaran yang kamu alami atau bakal kamu lakuin, akan dirangkai menjadi sebuah sistem. What for ? Tujuannya, buat lebih kenal sama si dia. Kan kalo udah kenal, nanti lebih gampang menuju kejenjang berikutnya. Iya-iya? Kita paham se paham-pahamnya. Cuman sistem apa yang akan kamu pake untuk lebih kenal sama doi? Sistem pacaran?Waccks …kalo macam ini, sama juga boong. Why? Sebab pacaran identik dengan kegiatan-kegiatan miring. Dan gak ada hubungannya sama sekali sama kenal mengenal. Orang yang pacaran biasanya jalan duaan, suka yang sepi-sepi, mojok, boncengan, pegang tangan, sampe urusan KNPI (Kissing, necking, petting dan intercourse). Yang namanya gini sih bukan lagi urusan sebatas kenal luarnya aja ….. tapi dalamnya juga. Ih amit-amit. Sobat, ini yang jadi buku pedoman kita soal arti pacaran. Kita gak pernah denger loh, kalo ada pacaran yang gak pernah ketemuan, gak pernah berduaan, gak boncengan dan gak ngelakuin yang lain-lain (apalagi yang 37 tahun ke atas). Soalnya kalo gak ngelakuin hal-hal tersebut di atas, gak mungkin dibilang pacaran. Aneh gituloh? Perbuatan yang serba open source di atas udah jadi ciri khas pacaran. Seperti becak yang juga punya ciri tertentu. Kalo gak di kayuh dan gak beroda tiga, gak mungkin disebut becak. Sama seperti pacaran tadi? Ya kan mas? Nah kalo udah ngerti ujug-ujugnya pacaran + ciri khasnya seperti itu, nonsense deh kalo kita bilang mau kenal lebih dekat. Boong atuh. Yang main disana Cuma nafsu yang menggebu-gebu. Gak ada yang lain. Lebih baik kamu-kamu yang mau berdating ria mikir ulang deh. Dan yang terlanjur basah njebur ke lautan pacaran, cepet-cepet keluar, mumpung belum kena tsunami nafsu. Awas bahaya bro? Pacaran? Ga deh ? Sobat, tadi udah kita bahas soal pacaran dan seluk beluknya. Tentunya kita ngomong ini gak asal keluar, tapi fakta dan bukti udah jadi dasar kuat kita untuk bilang kayak gini. Apalagi sekitar 18 sampe 20% remaja di Indonesia pernah ngelakuin seks bebas. Itu tadi ujar dr. Boyke Dian Nugraha SpOG MARS (Suara Merdeka,2 Juni 03). Tentunya kegiatan itu gak akan muncul gitu aja tanpa ada katalisnya. Nah salah satu pemicunya adalah kegiatan kegiatan pacaran tadi. Otre? Rasulullah SAW, bersabda, “Tidak ada dosa yang lebih besar di sisi Allah SWT setelah syirik, dari perbuatan seorang laki-laki yang menumpahkan air maninya pada rahim yang tidak halal baginya”. (HR. Imam Abi Dunya). Maka sebelum kita divonis seperti itu, kita koreksi diri deh. Ingat pacarmu bukan suami atau istrimu. Mereka tetap orang lain. Ingat, orang lain! Kita gak halal buat mereka demikian juga sebaliknya. So? Bisa hala, nikah aja? Atau kalo masih studi atau masih sekolah, jauhi gaul bebas, kurangi obrolan dan interaksi dengan lawan jenis supaya lebih kejaga. Selain itu sering-seringdeh kamu ikut kajian yang bahas soal pergaulan remaja, biar gak nyesel nantinya fidunia wal akhiroh. Bener loh kita gak boong…

Friday, April 6, 2007

INDAHNYA MENJAGA PANDANGAN

Maha Suci Allah yang telah membekali kita pandangan, pendengaran dan hati agar kita bersyukur. Maha Indah Kasih Sayang-Nya yang telah mengizinkan kita untuk menikmati warna warni alam semesta, aneka rupa bentuk benda-benda. Shalawat mari kita lantunkan pada Rasul Muhammad terkasih, yang telah menunjukkan kepada kita, bagaimana semestinya kita menggunakan anugerah Allah SWT yang berupa mata ini.

Suatu ketika Ummi Salamah ra berkata : Ketika saya dan Maimunah ada di sisi Rasulullah SAW tiba-tiba masuk ketempat kami Abdullah bin Ummi Maktum, kejadian itu sesudah ayat hijab yang diperintahkan kepada kami. Rasulullah SAW bersabda : “Berhijablah kamu dari padanya” .

Kami menjawab, “Ya Rasulullah bukankah ia seorang yang buta tidak melihat dan tidak mengenal kepada kami?” Kemudian beliau menjawab, “ Apakah kamu juga buta, tidakkah kamu melihat kepadanya?”. Dalam kisah lain disebutkan pula bahwa Rasulullah SAW pernah menggerakkan tangannya untuk memalingkan wajah Al-Fadhi, ketika sahabatnya itu ketahuan tengah memandang seorang wanita asing dengan sengaja.

Dari kedua kisah ini kita mendapati bahwa Rasulullah SAW adalah orang yang sanagt menjaga pandangannya. Ia amat berhati-hati dalam memandang sesuatu, terutama yang berkaitan dengan memandang seseorang yang bukan muhrim kita. Semua ini. Tidak lain, menunjukkan ketaatan beliau atas perintah Allah SWT seperti yang tercantum dalam Al Qur’an, katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman, hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya, yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka.

Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat (QS. An-Nuur: 30).

Dalam ayat selanjutnya Allah SWT memerintahkan pula hal yang sama pada kaum perempuan. Amat banyak hikmah yang dapat kita ambil dari menjaga pandangan itu. Salah satunya adalah menjaga diri dari perilaku tercela. Sesungguhnya, mata kita adalah gerbang maksiat. Siapa saja yang kurang mampu menjaga pandangannya dari sesuatu yang diharamkan, maka sedikit demi sedikit ia akan terjerumus ke dalam jerat syetan. Berawal dari mata, kemudian kaki berpindah ingin mendekat dan seterusnya, hingga akhirnya sangat mungkin akan menjerumuskan manusia pada perzinaan.

Zina adalah dosa besar, yang bukan hanya dimurkai Allah, namun akibatnya pun akan dirasakan sang pelaku dan orang-orang di sekitarnya selama di dunia. Penyakit AIDS yang akan membunuh seseorang secara pelan-pelan dalam kelemahan dan keterasingan, hanyalah salah satu akibat dari perbuatan keji ini. Menjaga pandangan bukanlah hal yang mudah dilakukan apabila bagi kita yang hidup di zaman modern seperti ini . Lihatlah kesamping kiri , kanan , depan dan belakang kita, lawan jenis senantiasa mengelilingi? Tidak hanya di pusat-pusat keramaian, didalam mobil angkutan umum saja, campur baur dengan lawan jenispun tak dapat dihindarkan. Bahkan ketika berdiam di rumah saja, menahan pandangan tidak kalah susahnya. Koran, majalah dan televisi menyuguhkan pemandangan yang dapat membuat hati tergelincir karenanya.

Tak heran, ibadah kita sering berantakan. Bacaan Al Qur’an kita kering kerontang. Berdo’apun sulit sekali khusyu’ apalagi sampai dapat mengeluarkan air mata penyesalan karena tidak mentaati perintah-Nya . Karena hal ini pula, menuntut ilmu menjadi sebuah pendakian yang sangat terjal.

Mendapatkannya sungguh sulit nyaris tiada terperi, sedangkan hilangnya menjadi sangat mudah sekali. Hal ini sesuai dengan apa yang dikatakan seorang alim pada muridnya, “Wahai anakku, sesungguhnya ilmu itu adalah cahaya. Ia tidak akan mau masuk ke dalam hati yang di dalamnya kotor oleh maksiat” . Pandangan liar, tidak bisa tidak, akan mengikis kualitas iman yang tumbuh dalam hati seseorang. Iman itu tidak hilang dengan tiba-tiba dan serentak, namun perlahan-lahan dan sedikit demi sedikit. Pada kenyataannya pandangan terhadap lawan jenis yang tak halal, menjadi media paling efektif untuk menghilangkan keimanan dari dalam diri. Ia adalah salah satu senjata syetan yang sangat ampuh. Dalam Surat An-Nisa’ ayat 118, syaitan laknatullah menegaskan komitmennya, “Saya benar-benar akan mengambil dari hamba-hamba Engkau bagian yang sudah ditentukan untuk saya”. Artinya, sebagaimana sebuah riwayat menuturkan bahwa pandangan adalah panah-panah syetan, sedang syetan itu tak menginginkan apapun dari manusia selain keburukan dan kebinasaan. Maka penjagaan kita terhadap pandangan mata menjadi satu kunci pokok menuju keselamatan.

Bila saat ini, ketika tak ada tangan Rasulullah yang dapat memalingkan wajah kita dari memandang perempuan, manakala tiada teguran dari mulut suci beliau yang menyuruh para wanita berhijab dari melihat lelaki yang bukan haknya untuk dilihat, maka mengingat sabda-sabda Rasulullah SAW yang masih terpelihara ini menjadi satu keniscayaan.

Memang dalam kondisi tertentu kita diperbolehkan memangdang lawan jenis, seperti dalam proses belajar mengajar, jual beli, pengobatan, maupun persaksian. Walaupun demikian, taburilah selalu hati kita dengan firman Allah SWT yang menjanjikan kemuliaan dan derajat yang tinggi bagi orang-orang yang mampu menjaga diri dari hal yang diharamkan-Nya.

Alhasil andaipun pada awalnya hal ini amat sulit kita lakukan, namun yakinlah bahwa barang siapa yang bersungguh-sungguh ingin menempuh jalan Allah, maka Allah akan lebih bersungguh-sungguh lagi membimbing jalannya.

Sebagaimana firman-Nya yang tertera dalam Surat An-Nahl ayat 127-128, Bersabarlah (hai Muhammad) dan tiadalah kesabaranmu itu melainkan dengan pertolongan Allah SWT dan janganlah kamu bersedih hati terhadap (kekafiran) mereka dan janganlah kamu bersempit dada terhadap apa yang mereka …. Tipu dayakan.

Sesungguhnya Allah SWT beserta orang-orang yang bertaqwa dan berbuat kebaikan. Akhir kata, pandangan yang terjaga dengan baik, InsyaAllah akan membuat seseorang dapat merasakan manisnya iman dan lezatnya mengingat Allah.

Wallahua’lam bish-shawab.

Semoga kita semua bisa mengamalkannya…Amien Ya Robbal Alamien.

Wednesday, April 4, 2007

PENDAHULUAN BUKU ALI ATTHONTHOWI

Dengan nama Allah SWT, Puja dan puji selalu untuk Nya, selawat serta salam kita sampaikan kepada Rasulullah Saw.

Enam puluh tahun aku berpidato dan menulis, sungguh belum pernah karyaku mendapat perhatian yang melebihi dari tulisanku ini, terutama tentang "Wahai Putriku", yang aku tulis pada tiga puluh tahun yang lalu. Ketika itu umurku persis setengah abad.

Sekarang yang tercatat sudah empat puluh enam kali karya tulisan ini dicetak ulang. Dan entah berapa kali yang tidak aku ketahui.

Aku mohon kepada Allah, diberi kesehatan, diberi husnul khotimah, niatku menulis untuk berdakwah ini smoga diberi curahan pahala oleh Allah SWT, dan aku berharap para pembaca mengucapkan “Amien” .

Dewasa ini, kita diserang dari dua jalur. Jalur Shubuhat (yang meragukan) dan jalur Syahwat.
Penyakit Syubuhat adalah penyakit yang lebih parah dan lebih besar bahayanya. Penyakit ini lebih banyak mengganggu. Dia berjalan lewat jalur lambat dan tidak semua orang tahan menerimanya. Pemuda dan remaja yang dibangkitkan dan digugah nafsu syahwatnya lewat jalur syubuhat ini langsung menyambut dan menerimanya. Penyakit Syahwat adalah penyakit yang cepat menjalar dan meluas. Tingkatan bahayanya, terbatas pada merepotkan. Ia tidak memusnahkan dan tidak mematikan.
Penyakit ini membawa kepada kekufuran dan biasa merusak serta membinasakan.

Dari tulisan pertama tiga puluh tahun yang lalu dan kemudian dicetak ulang sekarang ini, tidak satu hurufpun aku rubah, tetap sesuai aslinya. Sebab, apa yang ada itu telah tersebar luas, dibaca oleh orang-orang di Barat ataupun di belahan Timur. Selain dalam tulisan aslinya bahasa Arab, juga diterjemahkan dalam bahasa Inggris dan Urdu.

Akhirnya, aku mohon ampun kepada Allah SWT.

Makkah Al Mukarromah

12 Robiul Awwal 1406 H

ALI ATTHONTHOWI

KEPADA PUTRIKU

Wahai putriku …….aku seorang Bapak yang sedang berjalan memasuki usia lima puluh tahun. (1)

Usia muda telah aku lewati,aku tinggalkan kenangan,impian,lamunan-lamunan dengan segala ujian-ujian dunia.

Dengarlah ucapan dari kata-kataku.Ucapan-ucapan Haq yang aku sampaikan secara jelas dan gambling. Semua apa yang akan aku sampaikan, adalah dari hidupku sendiri. Karenanya, mungkin engkau belum pernah atau tidak pernah atau malah tidak akan pernah mendengarnya dari orang lain.

Wahai putriku …… banyak aku menulis, sering aku menyeru, mengajak kepada ummat untuk menegakkan akhlak, menjunjung budipekerti yang mulia, memberantas segala macam kerusakan jiwa dan mengendalikan nafsu syahwat untuk melawan dan memberantas kebejatan moral.

Semua itu terus aku sampaikan , terus aku tulis dan khutbahkan …..sampai-sampai pena yang aku pakai menjadi tumpul dan lidahku menjadi linu. Namun, tetap tiada hasil yang aku peroleh. Kemungkaran tetap berjalan dengan tenangnya tanpa mampu kita memberantasnya.

Di setiap pelosok negeri perbuatan mungkar kita jumpai, terus makin banyak dalam berbagai bentuknya; wanita semakin berani dan tanpa malu membuka auratnya. Tubuhnya ditonjol-tonjolkan , pergaulan bebas muda-mudi bertambah mencolok. Semua itu berjalan melanda Negara demi Negara, tanpa satupun Negara islam mampu mengelak.

Negeri Suriah yang terkenal dengan keserasian akhlak, yang sangat ketat menjaga kehormatan diri dengan menutup auratnya, sekarang …… MasyaAllah! Para wanitanya berpakaian terbuka, memepertontonkan lengan dan paha, punggung dan dada. Kita gagal dan saya kira kita tidak akan berhasil . Tahukah engkau apa pennnnnnyebabnya ?

Sebabnya ialah, karena sampai hari ini kita belum menemukan pintu kea rah perbaikan dan kita tidak tahu jalannya.

Wahai putriku, pintu perbaikan ada di hadapanmu. Kunci pintu itu ada di tanganmu. Jika engkau meyakininya dan engkau berusaha memasuki pintu itu, maka keadaan akan berubah dan menjadi baik.

Engkau benar putriku, bahwa kaum prialah yang pertama melangkah menempuh jalan dosa , bukan wanita , tetapi ingat, bahwa tanpa kerelaanmu dan tanpa kelunakan sikapmu, mereka tidak akan berkeras melangkah maju. Engkau membuka pintu kepadanya untuk masuk.

Engkau berkata kepada pencuri : “Silahkan masuk” …. Dan setelah engkau kecurian barulah sadar. Baru engkau teriak ……. Tolong …….. aku kecurian”.

Kalau engkau tahu bahwa laki-laki itu serigala dan engkau domba, pasti engkau akan lari, seperti larinya domba dalam ancaman cengkeraman serigala.

Kalau engkau sadar, bahwa semua laki-laki itu adalah pencuri, pasti engkau akan bersikap hati-hati dan selalu menjaga diri seperti waspadanya seorang kikir menghadapi pencuri.

Kalau yang dikehendaki serigala dari domba adalah dagingnya, maka yang diinginkan laki-laki adalah lebih dari itu. Laki-laki menginginkan lebih dari sekedar daging domba ….dan bagimu lebih buruk dari kematian domba itu .

Laki-laki menghendaki yang paling berharga darimu ….yaitu harga diri dan kehormatanmu. Nasib seorang gadis yang direnggut kehormatannya lebih menyedihkan dari nasib seekor domba yang dimakn serigala.

Wahai putriku ……. Demi Allah, apa yang dikhayalkan oleh pemuda ketika ia melihat gadis ialah telanjang di hadapannya tanpa busana .

Saya bersumpah lagi : “ Demi Allah, jangan percaya kepada omongan sebagian laki-laki, bahwa mereka memandangmu karena akhlak dan adabnya. Berbicara denganmu seperti sahabat dan apabila mencintai hanyalah sebagai teman akrab”.Bohong Bohong ……. Demi Allah ia bohong.

Apabila engkau mendengar sendiri pembicaraan antara mereka, engkau akan takut dan ngeri .

Tidak akan ada seorang pria melontarkan senyumannya kepadamu, berbicara dengan lembut dan merayu, memberikan bantuan dan pelayanan kepadamu, kecuali akan ada maksud-maksud tertentu. Setidak-tidaknya isyarat bagi dirinya bahwa itu adalah langkah awal.

Apa sesudah itu wahai putriku ?

Renungkanlah !

Kalian berdua, bersama-sama bercanda, menikmati kelezatan yang hanya sebentar kau rasakan, ……….. sesudah itu, dia lupa dan pergi meninggalkan kamu. Dan engkau ?? ….. sungguh akan merasakan pahitnya dari pertemuan yang sebentar itu untuk selama-lamanya .

Dia pergi dengan diam-diam meninggalkanmu, mencari mangsa baru untuk dirayu dan diterkam lagi kegadisannya. Sambil dia mencari dan menikmati mangsa baru , engkau pelan-pelan merasakan sesuatu yang berat mengganjal di perutmu.

Engkau sedih dan muram.

Engkau bingung dan gelisah.

Laki-laki yang membesarkan perutmu itu tidak dituntut atau dihukum oleh masyarakat zalim, bahkan ….. diberi ampun dan divonis bebas, dengan alas an: “Dia yang dulu sesat, tetapi sekarang sudah bertobat”.

Tapi engkau …….?

Engkau akan terus kecewa dan terus dihina sepanjang umurmu. Masyarakat tidak akan mengampuni dosamu.

Seandainya, ketika dia mulai merayumu, engkau tolak dengan sikap yang tegas ….. Engaku alihkan pandanganmu dari pandangannya………

Sandainya sikapmu itu tidak menghentikan upayanya dan malah bersikap lebih brutal dengan mengucap kata-kata yang jorok dan menggunakan tangannya, cepat-cepat engkau lepas sepatu dari kakimu dan pukulkan ke kepalanya ……

Kalau engkau lakukan itu, pasti semua orang yang ada di sekitar tempat itu akan serentak menolongmu.

Sesudah itu …… dia akan ngeri mengganggu wanita-wanita terhormat di jalan.

Wahai putriku ……

Laki-laki yang baik dan shaleh, akan dating kepadamu, dengan segala kerendahan hati, memohonkan maaf, menawarkan kepadamu hubungan yang halal dan terhormat. Ia datang untuk meminang dan mengawinimu.

Seorang gadis betapapun tinggi kedudukannya, betapapun banyak hartanya, betapa hebat ketenaran dan pengaruhnya, dia pasti mempunyai cita-cita : “ Mencapai kebahagiaan yang tinggi yaitu bersuami yang shaleh, terhormat dan ibu rumah tangga yang baik ”.

Cita-cita seperti itu pasti diharapkan oleh semua wanita, apakah dia ratu, keluarga raja, bintang film Holywood sekalipun, atau wanita biasa.

Saya kenal dengan dua orang sastrawati terkenal di Mesir dan Suriah. Benar-benar berpredikat tokoh dua orang itu. Ilmunya dikagumi, kekayaannya melimpah , tinggi kedudukan dan kehormatannya.

Keduanya kehilangan suami, lalu …….. tiba-tiab kehilangan keseimbangan akalnya ….. dan menjadi gila. Tanpa aku sebutkan namanya, semua orang Mesir dan Suriah sudah mengenal.

Perkawinan adalah cita-cita yang paling tinggi bagi wanita. Jabatan wanita yang tinggi, apakah dia anggota parlemen atau menteri atau bahkan presiden, tetap masih di bawah tingkat pernikahan.

Laki-laki, pada dasarnya akan mencari wanita terhormat dan bukan jalang atau bejat. Seandainya seseorang laki-laki bertunangan dengan wanita baik-baik, tetapi sang wanita tiba-tiba berubah akhlaknya, dia menyeleweng dan masuk kepada perangkap nista, cepat-cepat si laki-laki itu pamit meninggalkannya. Dia akan tegap melangkah ke luar.

Laki-laki yang baik, pasti tidak akan rela melihat anaknya keluar dari perut ibu yang cela dan apalagi membesarkan dan memeliharanya.

Seorang pria jalang yang bejat dan menjijikan, bila tidak dapat mangsa gadis yang mau mengorbankan kehormatan dirinya di bawah lutut kakinya dan menjadi alat permainannya ……. Dan bila ia juga tidak mendapatkan wanita pelacur atau gadis yang lengah yang mau dikawini dengan agama setan iblis serta syariat binatang, dia pasti akan dating mencari jodoh seorang istri yang mau dinikahi dengan landasan sunnah agama Islam.

Putriku, sepi dan lesunya pasar pernikahan dan perkawinan, penyebabnya adalah karena kesalahanmu sendiri. Jatuhnya pasaran dan nilai perkawinan dan makin ramainya bursa pelacuran adalah juga kaena perbuatanmu !

Lalu, kenapa kalian yang baik-baik tidak mencegahnya ?

Kenapa para wanita mulia dan terhormat tidak memerangi musibah dan wabah itu ?

Kalian, para wanita tentu akan lebih bisa dan mampu berbuat dari pada kaum pria.

Kalian lebih mengerti dan faham berbicara dengan bahasa wanita, menguraikan dan memberi penerangan.

Kalian, sebagai wanita yang baik, terhormat, mulia, memiliki harga diri dan memegang teguh agama, pada akhirnya akan menjadi mangsa dan korbannya.

Hampir disetiap rumah di negeri Syam terdapat gadis-gadis usia pantas kawin belum ada calon, dan gadis usia yang sudah kelewat umur belum juga bersuami.

Pada pemudanya merasa puas dengan hanya pacar-pacaran dan bergaul bebas dari pada beristri. Mungkin keadaan seperti ini terdapat juga di Negara-negara Islam lain.

Wahai Putriku,

Dirikanlah wadah dalam bentuk lembaga persatuan dari kalian sendiri yang anggotanya terdiri dari para cendikiawati, guru dan mahasiswi. Wadah yang berusaha untuk mengembalikan wanita-wanita sesat kepada jalan benar.

Ancam dan takut-takuti mereka dengan firman-firman Allah SWT. Kalau tidak mau mendengar dan tak ada rasa takut lagi, beri gambaran akan bahaya penyakit yang akan dideritanya.

Ancam dan takut-takuti mereka dengan Firman-Firman Allah SWT. Kalau tidak mau mendengar dan tak ada rasa takut lagi, beri gambaran akan bahaya penyakit yang akan dideritanya.

Kalau juga mereka tidak peduli, beri penjelasan dari contoh-contoh kenyataan yang ada; katakana pada mereka:

“ Kalau remaja cantik, banyak pemuda yang tertarik dan mengharap Anda. Kecantikan Anda seperti sekarang ini apakah akan bertahan terus? ”

Bagaimana nasib anda nanti setelah tua? Ketika muka Anda keriput dan punggung melengkung?

Siapa nanti yang akan mengurusi Anda? Siapa yang ketika itu memperhatikan nasib Anda?

Tahukah Anda, siapa yang akan menghormati dan memuliakan orang tua jompo? Hanya anak dan cucu-cucunya! Di tengah-tengah mereka, orang tua sepertinya menjadi ratu diantara rakyat, bermahkota, duduk di singgasana.

Bagaimana nasibnya Anda nanti jika terus begini? Bagaimana derita Anda di kemudian hari? Anda lebih tahu dari kami . (2)

Coba Anda renungkan : “Apakah pantas disamakan, lezatnya berhubungan yang sebentar rasanya itu dengan penderitaan-penderitaan Anda?

Apakah pantas, harga kegadisan Anda dibayar begitu murah dan penderitaan Anda setelah itu ditebus dengan harga begitu mahal ?

Saya rasa, Anda cukup bisa mengarahkan dan memberi petunjuk pada kawan-kawan Anda yang tersesat jalan dan perlu dikasihani. Saya tidak usah berlama-lama memberi bimbingan kata kepada Anda. Saya yakin Anda sendiri tentu sudah punya banyak bahan untuk melakukan penyelamatan.

Kalau segala upaya penyelamatan kepada mereka tidak membawa hasil, ya sudah, anda perlu ganti sasaran. Lakukan penyelamatan kepada mereka yang belum terkena. Cegah mereka dari serangan penyakit menular itu. Pada umumnya, penyakit seperti itu mudah menyerang wanita-wanita lengah dan gadis yang menginjak dewasa. Bimbinglah mereka agar tidak tersesat jalan.

Apa yang Anda lakukan adalah secara bertahap. Saya tidak mengharap Anda mengajak para wanita Islam melakukan lompatan besar. Sekali nasihat terus melompat menjadi muslimah sejati, segalanya dengan wajar, perlahan dan mencapai sasaran.

Biasanya, mustahil dengan member sekali pengertian kemudian merubah haluan. (3)

Kembalikan ia kepada kebaikan selangkah demi selangkah, sebagai mana ia sebelumnya sedikit demi sedikit menuju kepada kejahatan.

Kalian sedikit demi sedikit memendekkan pakaian, di kaki dan di tangan . Kalian juga tipiskan kerudung . Dengan bersabar, berjalan pelan-pelan selama beraba-abad.

Sebaliknya, kaum laki-laki tak melihat dan merasakan perubahan itu.

Majalah dan Koran perusak akhlak terus beredar semakin luas. Para penganjur kebejatan moral berjingkrak gembira karena sukses besar memenangkan pertandingan. Kini, kita sampai pada garis yang sudah tidak lagi di Ridloi Islam.

Kalau Anda baca sejarah, tak akan Anda temukan keadaan seperti ini. Bahkan kaum majusi pun tak mengenal kebebasan yang demikian itu.

Bintang, yang tentu tidak punya akal, tak sehebat manusia kini.

Dua ayam jantan akan bersabung mempertaruhkan nyawa berebut ayam betina demi menjaga kehormatannya. Tetapi manusia, dengan dalih kebebasan mengorbankan harga dirinya. Dijual obral tubuh dan kehormatannya.

Kita ambil contoh yang dekat saja, tak usah jauh-jauh ke negeri Barat. Kita dating ke pantai dan lihat, betapa wanita-wanita muslimah mempertontonkan tubuhnya. Hampir seluruh tubuhnya tampak. Kecuali dua bagian yang tertutup. Dan malah lebih nekat membuka bagian atasnya. Tontonan seperti itu ada di mana-mana. Di Negara muslim atau di Negara yang mayoritasnya muslim.

Di tempat pesta, club malam, para keluarga “modern” dating, berdansa berganti pasangan, saling tukar istri untuk bergoyang dan berpelukan, berhimpitan dada, perut dan mengenggam. Tidak ada rasa mali dan member harga pada dirinya.

Di sekolah atau universitas, terdapat juga pergaulan bebas. Sang putri membuka sebagian auratnya tanpa pencegahan orang tuanya.

Conto-contoh seperti yang saya sebutkan baru sebagian. Banyak peristiwa-peristiwa yang bukan main macam ragamnya yang tentu Anda juga melihatnya.

Semua itu tak mungkin dirubah hanya sekejap. Perlu cara khusus dan proses waktu untuk menghilangkannya.

Jalan yang pantas ditempuh yaitu kembali pada hak dan kebenaran dengan melalui jalan yang menghantar kepada kebaikan. Jalan tersebut memang lama dan lambat. Tetapi itu satu-satunya jalan yang harus ditempuh.

Awal usaha kita yaitu memberantas percampuran bebas dan aurat terbuka. Bagi wanita yang bercampur bebas tetapi masih memakai kerudung dan tutup aurat, penggarapannya lebih mudah. Mereka yang berkerudung diusahakan agar kerudung dan pakaian muslimah yang dipakainya tidak diniati untuk meningkatkan kecantikan dan menggoda laki-laki.

Yang dapat dikategorikan sebagai percampuran bebas yaitu : Seorang wanita menerima tamu laki-laki di rumahnya. Berjabat tangan dengan lelaki yang bukan muhrimnya di tempat umum. Bersama-sama pergi atau pulang sekolah (kuliah, ngobrol secara bebas, berkumpul dengan dalih belajar bersama). Semua itu tergolong dalam percampuran bebas. Dan ini merupakan sumber malapetaka kehancuran akhlak.

Cara bercampur seperti itu dianggapnya biasa. Dia lupa bahwa Allah SWT menciptakannya sebagai wanita dan yang lainnya pria. Masing-masing punya kecenderungan dan daya tarik.

Tidak ada satu makhluk di muka bumi ini yang dapat merubah ciptaan Allah SWT atau membuat sama keduanya ataupun menghilangkan kecenderungan (hasrat) dari masing-masingnya.

Wanita-wanita menganjurkan emansipasi dan pergaulan bebas, menuntut persamaan atas dasar kemajuan dan tuntutan zaman adalah pembohong besar. Mereka sebenarnya hanya mencari kepuasan nafsu saja. Mereka beranggapan, bahwa kaum pria punya kenikmatan lebih dari wanita. Karenanya mereka ingin berusaha merasakan kenikmatan itu. Secara terus terang mereka tak berani menyatakan. Mereka sembunyikan hasrat itu dan yang ditonjolkan issu “tuntutan zaman” , “seni dan budaya” , “kehidupan kampus” . alam mahasiswa atau pelajar” ‘ “jiwa keolahragaan” . Mereka gembar gemborkan seperti bedug kosong.

Hak yang mereka tuntut adalah batil. Mereka menempatkan Amerika dan Eropa sebagai kiblat dan pemimpin kemajuan. Apapun yang datang dari sana baik dan benar.

Eropa mengirim dansa, diterima! Mengirim mode pakaian telanjang, ditiru! Percampuran bebas di kampus, mempertontonkan paha dan dada di kolam renang dan tepi pantai dinilai wajar. Sebaiknya, yang datang dari timur dinilai jelek dan batil, walaupun itu pancaran suara masjid, bimbingan dan tuntunan agama, kehormatan dan harga diri, kebersihan dan kemuliaan jiwa, hati dan jasmani serta penutup aurat sebagai pelindung dan harga pribadi muslimah.

Kita sebagai orang timur menerima mentah-mentah apa yang datang dari barat. Tapi justru sebagian orang barat menolak “produksi”nya sendiri.

Masyarakat Eropa dan Amerika, sebagiannya menolak percampuran bebas. Mereka menjaga betul pergaulan anak-anaknya.

Di Paris, banyak orang tua melarang anak putrinya pergi bersama pemuda untuk misalnya ke bioskop. Ada juga yang muak jika nonton film porno.

Di Amerika, banyak orang tua yang memilih sekolah khusus putri untuk anak-anaknya. Mereka takut menyekolahkan di tempat yang bercampur dengan pria. Mereka juga sebagian mengawal jika putra putrinya pergi berenang.

Apakah Percampuran Bebas Bisa Membendung Gejolak Nafsu Syahwat ?

Mereka menjawab : “Bisa !”. Percampuran bebas bisa mengurangi atau memadamkan api nafsu membara, bisa mendidik berbuat sopan dan budi pekerti, bisa mengurangi gejolak dorongan nafsu.

Jawaban itu aku kembalikan kepada mereka yang telah mempraktekkannya. Kita tanyakan pada anak sekolah.

Rusia, Negara yang tidak kenal agama, tidak pernah dengar nasehat-nasehat ulama’ , pastur atau pendeta, kini berubah haluan setelah melihat efek negatif dari percampuran bebas.

Amerika, Negara yang dijadikan kiblat kemajuan, dibuat pusing oleh banyaknya siswi-siswi hamil yang jumlahnya terus meningkat.

Lalu, mana buktinya yang nyata jika percampuran bebas akan seperti jawaban di atas? Dan siapa yang senang melihat kesulitan seperti di Amerika itu terjadi di Negari kita?

Apa yang aku tulis ini bukan ditujukan kepada pemuda. Para pemuda pasti menolak dan menganggap enteng pendapatku ini. Sebab aku mengharamkan apa yang menurut mereka enak dan lezat.

Aku hanya berbicara kepada engkau wahai putri-putriku yang suci, mulia dan terhormat. Sebab engkaulah yang bakal menerima akibat, engkau yang bakal menjadi korban dari teman-teman iblis.

Jangan engkau mudah menerima omongan orang-orang yang berdalih “Persamaan dan Kebebasan” , “Kemajuan dan Modernisme” , “Kebudayaan dan Kesenian” , “Kehidupan Kampus” , “Alam Pelajar dan Mahasiswa”.

Orang-orang seperti itu kebanyakan tidak punya istri atau anak. Mereka hanya akan mencicipi kelezatanmu, sebentar lalu pergi.

Aku adalah ayah dari beberapa putriku. Aku menulis ini adalah untuk membela kepentinganmu, berarti aku juga membela kepentingan putriku sendiri. Aku menghendaki yang baik dari Anda, sebagaimana aku menghendaki yang baik pula dari anakku.

Mereka, para pemuda kawan iblis, tidak akan berpikir sedikitpun akan nasibmu yang hilang kehormatan dan harga diri. Mereka tidak akan menyesal akan perbuatannya yang telah membawa engkau kepada kehinaan dan nama baikmu yang telah cacat. Apabila itu terjadi pada dirimu, maka buktikan, tidak seorangpun datang membantumu.

Mereka akan datang, jika engkau masih bisa dinikmati. Tapi kalau menjadi sakit atau pudar kecantikanmu, mereka akan pergi seperti perginya kerumunan anjing yang kehabisan bangkai daging.

Wahai Putriku ,

Itulah nasihatku yang hak dan benar.

Mudah-mudahan engkau mau mendengar.

Jangan engkau dengar omongan yang lain.

Yang mengajak kepada lalai.

Hanya di tanganmu wahai putriku.

Bukan di tangan kami kaum pria.

Hanya di tanganmu saja kunci pintu kebaikan.

Kalau engkau mau memperbaiki dirimu,

Maka seluruh umat akan menjadi baik.

*********

KEPADA PUTRAKU

Tulisan di bawah ini adalah jawaban dari surat seorang pemuda bernama M.A, berasal dari Ismailiayah, Mesir. Ia meminta agar aku menjawab suratnya dan menyebarluaskan di mass media.

Surat itu aku terima di tahun 1955, dan pada tahun yang sama aku jawab dan aku sebarluaskan.

Putraku,

Kenapa engkau tulis surat itu dengan perasaan ragu dan malu? Apakah engkau kira hanya engkau saja yang punya perasaan seperti itu.

Putraku, getaran dan godaan syaraf yang disebabkan membaranya nafsu syahwat bukan engkau saja yang merasakannya. Itu penyakit umum para remaja. Tenangkan hatimu, keluhanmu bukan hanya engkau saja yang merasakannya.

Putraku, usiamu yang baru tujuh belas tahun, engkau sering tidak bisa tidur karena godaan seksual, sebenarnya godaan seperti itu juga dirasakan oleh orang-orang lain, muda ataupun tua.

Orang yang kurang bisa merasakan nikmatnya tidur, murid yang mengabaikan pelajaran, seorang yang melalaikan pekerjaaan atau perdagangannya, syair dan pantun yang di tulis oleh para sastrawan, ungkapan hati dari para penulis terkenal dengan bumbu rayu dan kemesraan, semuanya adalah serupa dengan godaan nafsu sebagaimana yang engkau alami sekarang ini.

Engkau ungkapkan dengan terbuka, lalu orang lain tahu, dengan pengharapan agar mereka tidak mudah tertipu, sementara mereka menutup-nutupi seperti permen coklat yang dibungkus dengan rapi dan indah.

Engkau teguk air dari sumbernya langsung ke mulutmu, sedangkan yang lain minum dengan gelas terukir emas. Air di gelas Abu Nawas yang pernah dimiliki Kaisar Persia, serupa dengan air dari mata air yang engkau minum.

Nafsu syahwat (seksual) yang engkau uraikan dalam suratmu itu adalah sama dengan nafsu syahwat yang diuraikan dengan cumbuan para penyair atau gambar-gambar dari para pelukis atau suara merdu dari penyanyi.

Engkau sampaikan masalahmu dengan hati terbuka, sedang orang lain berusaha menyembunyikan isi hati nuraninya. Ketahuilah putriku, penyakit yangpaling berbahaya adalah yang tersembunyi.

Gejala yang timbul terhadap seorang seusiamu yaitu : Nafsu yang semula tenang, timbul dan bergejolak. Syaraf menjadi tegang, dunia terasa berubah, manusia tampak beda, tidak lagi terlihat wanita dalam keadaan sebenarnya, yaitu manusia yang tercipta dari daging dan darah, yang punya kelebihan dan kekurangan. Baginya, wanita adalah segalanya, tumpuan harapan dan cita-citanya. Wanita dipuja-puja, dijadikan makhluk idaman, tanpa sedikitpun ada kekurangan atau kelemahan. Indah ……. Menarik ……menawan ………. sempurna …….seperti indahnya patung buatan pemahat terkenal.

Patung bagi seorang penyembah berhala adalah Tuhan, sedang wanita bagi pria yang dalam mabok cinta adalah berhala khayalan.

Memang, kejadian seperti itu wajar dan dapat diterima akal. Tetapi menjadi tidak wajar dan tidak masuk akal ialah kalau seorang remaja yang masih dalam usia lima belas tahun sudah dilanda gejolak seperti itu, padahal anak seusia itu masih harus belajar dan sekolah sampai …… ya, kira-kira dua puluh lima tahun.

Lalu, apa yang harus dilakukannya selama lebih kurang sepuluh tahun itu? Yang pada masa-masa itu gejolak seksual datang bertubi-tubi, membara dan membakarnya? Ini satu tantangan !

Kalau kita kembali dan berpegang pada sunnatullah dan tabiat nafsu, obatnya ialah ….. nikah !

Aturan dan hukum masyarakat atau bimbingan dan tuntunan ilmu pengetahuan memberi 3 pilihan kepada kita sebagai jalan keluarnya.

Ketiganya buruk, kecuali yang ke empat yaitu jalan yang diberikan Allah SWT, yaitu ….. nikah !

Ketiga alternatif tersebut yaitu :

Pertama : Menuruti Insting dan bayangan impian nafsu syahwat. Selalu mengisi pikiran dengan gambar-gambar porno, apakah lewat film, cerita jorok, gambar dan potret perempuan telanjang. Apa yang dikhayalkan, dilihat, dibaca dan didengar adalah wanita cabul. Semua dapat dilihat setiap waktu.

Bangun tidur terlihat di dinding kamar, membaca buku pelajaran, tersanding di meja, pendeknya disemua kegiatan, apakah dalam alam sadar ataupun mimpi.

Cara untuk melupakan dengan jalan seperti ini malah justru akan membayang dan mengganggu pikiran, sehingga akan merusak syaraf dan berakibat gila atau putus asa.

Kedua : Melakukan masturbasi (istimnaa).

Kebiasaan buruk ini merupakan yang paling ringan dari ketiga alternatif.

Cara masturbasi ini apabila dilakukan berlebih-lebihan dapat mengganggu keseimbangan jiwa, timbul perasaan sedih, tubuh lemah, mudah sakit, terlihat tua sebelum waktunya, murung, muka pucat, menyendiri, menjauhkan diri dari pergaulan masyarakat, malu bertemu orang, takut resiko hidup, menghindar dari setiap tanggung jawab. Ia mati sebelum mati.

Ketiga : Ikut menimba dari sumur dosa dan merasakan kelezatan dari yang haram, menempuh jalan sesat, menjadi langganan rumah-rumah pelacuran, merusak kesehatan, meruntuhkan kepemudaannya dan agamanya, merobek-robek baju agamanya sekedar menukar dengan kenikmatan yang sebentar dirasakan.

Apabila Anda terus hidup dalam dunia perzinaan, sehingga membuat Anda putus sekolah atau Anda kehilangan pekerjaan dan jabatan, kehilangan ilmu pengetahuan yang Anda cita-citakan, maka berarti Anda tidak lagi mempunyai daya, kemampuan, kekuatan dan gairah untuk bekerja secara bebas.

Putraku, jangan engkau kira bahwa sekali berbuat zina engkau kemudian akan berhenti, puas dan kenyang. Tidak ! Sekali engkau berhubungan dengan wanita, engaku akan lebih bernafsu kepada wanita-wanita lain. Seperti halnya minum air asin, bertambah banyak minum bertambah rasa hausnya.

Banyak pelacur engkau gauli, sepuluh, seratus, seribu pelacur engkau tiduri, lalu engkau temukan satu yang menolak, pasti dengan segala cara engkau berupaya mendapatkannya.

Andaikata engkau bisa membayar harga wanita, berapa saja, karena harta dan kekuasaanmu, apakah tubuhmu mampu melakukannya? Apakah kesehatan dan kekuatan tubuhmu yang punya batas itu akan mampu menuruti nafsu syahwat yang besar itu ?

Kita banyak kenal jago-jago olah raga kaliber dunia, atletik, gulat, sepak bola atau lainnya. Tetapi, karena mereka menuruti dorongan nafsu syahwat, akhirnya runtuh prestasinya.

Suatu keajaiban dari hikmah kebijaksaan Allah SWT ialah memberi ganjaran bagi mereka yang beramal baik dan berakhlak mulia yaitu diberi kesehatan dan kesegaran tubuh. Sebaliknya, Allah SWT memberi hukuman bagi mereka yang melakukan perbuatan rendah dan kotor berupa kelemahan tubuh dan penyakit. (4)

Kita bisa saksikan, betapa banyak orang-orang yang umurnya baru berkisar tiga puluhan, karena mereka banyak melakukan perbuatan-perbuatan yang membawa kerugian pada dirinya, nampaknya fisik dan wajahnya seolah berumur enam puluh tahun.

Ada pepatah dari barat: “Barang siapa memelihara usia mudanya ia akan terpelihara pada usia tuanya” .

Apabila manusia dibiarkan hidup sesuai dengan instingnya (watak) tanpa digoda dan dirangsang oleh gambar-gambar cerita atau film porno, wanita telanjang, dan pelacuran, tentu nafsu syahwatnya akan dapat dibatasi, misalnya sekali dua kali saja sebulan .

Menurut ilmu pengetahuan, bahwa makhluk hewan (seperti halnya manusia) semakin meningkat tingkat kemajuannya, semakin berkurang nafsu bersetubuhnya dan semakin lama pula masa kehamilannya.

Binatang, seperti ayam, bersetubuh setiap hari, karena masa bertelurnya juga setiap hari . Tetapi kucing(dari jenis hewan menyusui) bersetubuh beberapa kali saja dalam setahun, sebab hamilnya sekali atau dua kali dalam setahunnya. Biasanya, musim kucing hamil pada bulan Februari.

Manusia lebih tinggi dan lebih maju dari kucing, tetapi kenapa manusia bersetubuh terus menerus tanpa musim ?

Setahun penuh tanpa mengenal waktu, kenapa ? Sebabnya ialah, karena manusia mendapat godaan dan rayuan yang selalu mengganggu.

Mala petaka bagi manusia ini memang sengaja dibuat oleh mereka, kawan-kawan iblis dengan berbagai cara. Para wanita diperindah, disuruhnya untuk memakai pakaian terbuka dan setengah telanjang. Bercampur dan bergaul bebas atas nama kemajuan, zaman modern dan sampai akhirnya melakukan seks bebas.

Mereka menangani dan mengurusi kaum wanita persis seperti pedagang kambing. Kambing-kambing dipelihara, diberi makan, dilindungi supaya gemuk, dengan tujuan…….disembelih.

Para sponsor percampuran bebas menyebarluasksn ide-ide porno dengan penampilan yang sama sekali tidak sopan dan brutal. Mereka berhasil masuk ke sekolah dengan mode pakaian setengah telanjang sewaktu siswa olah raga atau senam, Berpakaian celana pendek, ketat dan kaos yang ketat pula.

Lewat wisatawan yang begitu nekat melepas pakaian di pantai-pantai.

Mereka berupaya sudah sejak lama, berjalan perlahan, lancar penuh kesabaran dan sistematis. Pesan-pesan iblis disambut dan dilaksanakan.

Liberalisasi seks lewat video sudah sampai ke tingkat mengkhawatirkan dan lepas kendali. Benar-benar ancaman serius kepada kehidupan pelajar dan remaja.

Apabila Qosim Amir, tokoh penganjur percampuran bebas bangkit dari kuburnya,pasti akan terheran-heran melihatnya. Ia benar-benar kaget seperti orang kesambar petir.sebab yang dikehendaki bukanlah kebebasan seperti sekarang ini,

Putraku…….. saya berani memastikan kepadamu, bahwa masalah seks pada hakekatnya adalah masalah yang lebih ringan dan lebih sepele dari apa yang engkau gambarkan.

Masalah seks engkau bicarakan dan besar-besarkan,padahal ia lebih kecil dari yang engkau bayangkan.

Engkau bicarakan dan engkau bahas lebih besar dari kenyataannya. Engkau sifatkan ia lebih luas dalam nafsu manusia dari perbuatannya.

Memang itu merupakan seni.

Seni pantun, cerita, foto dan nyanyian.

Sesuatu yang mempercantik kaum wanita, memperindah cinta, mempertinggi khayalan dan impian, mendorong para pemuda ke arah gambaran yang berlipat ganda dari perasaan yang sebenarnya.

Memang, dorongan syahwat bisa membutakan penglihatan dan membuat tuli pendengaran.

Apabila kita coba renungkan masalah syahwat ini dengan pikiran yang tenang, dengan akal sehat dan bukan dengan dorongan syaraf emosi dan nafsu syahwat itu sendiri, tentu pandangan kita tidak akan keliru jauh.

Rayuan tidak akan mempan dan berhasil tanpa ajakan dan dorongan kawan jahat. Ia akan menuntun, menunjuk jalan, mengemudikan kendaraan, kemudian membukakan pintu sampai engkau berada di tempat terkutuk.

Wahai putraku ……… semua itu adalah penyakit. Lalu, masalahnya sekarang, apa obatnya ?

Obat mujarab yang dapat menyembuhkannya ialah kembali kepada sunnah Allah SWT dan ketetapan-ketetapan ajaran Nya.

Allah SWT tidak akan melarang atau mengharamkan sesuatu, kecuali digantinya dengan yang baik.

Allah SWT mengharamkan riba, tetapi menggantinya dengan perdagangan. Allah SWT mengharamkan zina, digantinya dengan pernikahan dan perkawinan.

Jadi, obat penyembuh dari penyakit itu ialah nikah ! Ini cara halal dan satu-satunya jalan menuju perbaikan.

Aku menyarankan, agar organisasi sosial kemasyarakatan Islam atau lembaga-lembaga apa saja yang mengurusi ummat Islam agar membentuk usaha baru yang berkaitan dengan masalah perkawinan . Wadah itu bertugas memberi anjuran, mengajak dan memberi kemudahan kepada para pemuda untuk nikah.

Putraku, ……. Apabila engkau tidak bisa menikah (karena alasan-alasan tertentu) dan engkau sulit menghindar dari perbuatan kotor, maka tingkatkan jiwa, akal, hati dan jasad jasmani lebih dekat lagi kepada Allah SWT. Lebih tekun beribadah, menyibukkan diri dengan pekerjaan atau keterampilan, ikut olah raga, musik atau lainnya.

Resep yang kedua ini alternatif sifatnya. Tapi cukup ampuh, kuat dan bermanfaat sebagai pertahanan sementara.

Manusia pasti suka dan cinta pada dirinya. Kalau dia menghadap cermin, melihat tubuhnya yang atletis, tentu tak akan mudah dikorbankan hanya karena kerlingan mata wanita.

Putraku, kalau kita dengar omongan para perusak atau orang-oarang yang lengah dan lalai, mereka mengatakan bahwa untuk menyembuhkan dekadensi moral di masyarakat yaitu dengan membiasakan percampuran bebas antara laki-laki dan perempuan.

Dengan cara itu keganasan nafsu syahwat dapat dilemahkan dan dipadamkan. Pelacuran terselubung bisa dihilangkan dan dibuat lokalisasi resmi untuk wanita pelacur yang diawasi. Sungguh, alasan-alasan itu nol besar.

Mereka, negara-negara non islam telah mempraktekkan teori seperti itu, ternyata hasilnya justru dekadensi moral dan rangsangan nafsu syahwat makin meluas. (5)

Apabila lokalisasi wanita tunasusila dilegalisir, konsekwensinya, jumlah wanitanya harus disediakan sesuai dengan kebutuhan pemudanya, tempatnya harus diperluas agar dapat menampung pertemuan keduanya.

Misalnya, di kota yang berpenduduk dua setengah juta jiwa, jumlah pemudanya mencapai dua ratus ribu, maka paling tidak diperlukan lebih dari sepuluh ribu wanita yang siap pakai.

Untuk menjaga “keadilan”, apabila laki-laki dibolehkan mendatangi tempat pelacuran tanpa dibutuhkan kawin, lalu bagaimana nasib para putri-putrinya?

Apakah untuk mereka harus juga disediakan tempat-tempat pencari kepuasan seks yang penghuninya laki-laki ?

Omonh kosong putraku.

Demi Allah, semua itu bohong besar.

Mereka tidak berbicara berdasar petunjuk akal.

Mereka berbicara dengan watak dan instink hawa nafsu.

Mereka tidak menghendaki perbaikan akhlak, moral dan budi pekerti.

Mereka tidak menghendaki kemajuan kaum wanita.

Mereka tidak menginginkan meningkatnya jiwa keolahragaan dan tersebarnya olah raga.

Mereka juga tidak mengharapkan perbaikan kehidupan kampus, suasana kemahasiswaan dan pelajar.

Jika mereka itu berkata apa yang dilakukannya adalah untuk semua seperti diatas, hanya sebagai slogan kosong saja.

Mereka punya konsep, sewaktu-waktu siap dengan slogan-slogan baru untuk mensukseskan program-programnya dengan mengelabuhi masyarakat.

Putraku, mereka menghendaki agar putri-putri dan adik-adikmu keluar rumah untuk dilihat auratnya, dinikmati oleh yang halal atau yang haram, bisa diajak pergi bersama untuk menemani kemana saja dan acara apa saja, bisa menghiburnya dengan berdansa atau di tempat tidur.

Banyak orang tua tertipu. Mereka rela menerima pengorbanan putri-putrinya hanya sekedar mendapat predikat modern.

Apa jadinya jika semua itu terjadi wahai putraku ?

Naudzu billahimindzaalik.

Putraku, jangan engkau ragu untuk menulis surat kepadaku apabila engkau anggap jawaban suratmu ini kurang memuaskanmu.

Engkau jangan merasa malu jika memiliki nafsu syahwat yang membara. Itu adalah sebagai pemberian Allah kepadamu. Dan itu pula sebagai pertanda bahwa engkau punya kekuatan tubuh dan keperkasaan sebagai pemuda.

Putraku, kesimpulan dari nasehatku adalah, bahwa engkau harus segera nikah. Hanya itu obat yang paling ampuh.

Apabila engkau belum mungkin, engkau harus menjaga diri dan takut pada larangan Allah SWT. Engkau tekun beribadah, menuntut ilmu, menyibukkan diri dengan berbagai kegiatan , apa kesenian, olah raga, organisasi atau lainnya.

Itulah jalan keluar dan obat yang mengandung kenikmatan.

Putraku, membahas pertanyaanmu akan sangat panjang. Inilah sekedar untuk memenuhi waktu, memanfaatkan kesempatan dalam memberi jawaban.

Jika engkau masih belum puas, InsyaAllah pada penerbitan buku yang lain akan aku lebih uraikan.

************

CATATAN KAKI

(1) Ketika pertama kali menulis makalah ini, beliau berumur lima puluh tahun. Sekarang, beliau sedang mengetuk pintu delapan puluh.

(2) Ketika aku sedang berjalan di kota brussel (Belgia), persis di tempat penyeberangan, aku melihat seorang nenek tua dengan susahnya menyeberang jalan itu. Dengan tubuh yang mulai membungkuk dan badan yang genetar, ia berusaha sendiri menyeberang jalan ramai yang banyak kendaraan bermotor. Ia menyeberang tanpa seorangpun merasa perlu membantunya. Orang-orang disekitar itu acuh, seolah-olah apapun yang terjadi terhadap nenek tua itu ditanggung sendiri risikonya.

Aku berjalan rombongan. Kepada kawan-kawan aku katakan: “Mari kita bantu dia”, Salah satu anggota rombonganku adalah DR. Nadim bekata: “Tahukah anda siapa wanita tua itu? Ia yang ketika muda, adalah wanita tercantik di negeri ini, amat terkenal dan setiap penampilannya mengundang perhatian orang. Banyak laki-laki yang tergila-gila kepadanya. Saking terkenal dan cantiknya, tidak sayang jika laki-laki harus mengeluarkan uang banyak untuk sekedar melihat muka dan gayanya dalam pertunjukan atau untuk menjamah tubuhnya.

Tetapi sekarang, sesudah usia mudanya berlalu dan kecantikannya melayu, laki-laki terasa gatal tubuhnya untuk menggandeng, menolong dan menyeberangkannya di jalan ramai itu.

(3) Malam gelap gulita dan siang terang benderang. Allah SWT tidak merubah gelap menjadi terang dalam sekejap, tetapi dengan perlahan-lahan siang masuk ke malam tanpa manusia merasakan perubahannya.

Bila kita perhatikan jam dinding, kita lihat jarum pendek seolah tidak bergerak. Tapi coba anda datang setelah dua jam, Anda akan melihat kalau ia bergerak.

Begitu pula peralihan dari masa kana-kanak menjadi remaja dan usia muda kepada tua, sepertinya tidak bisa diikuti dengan indera. Dan juga berubahnya satu ummat manusia, dari satu keadaan kepada keadaan lain, berjalan secara bertahap pula.

(4) Allah SWT memberi pelajaran dengan mengirim peringtan-peringatan, agar kita dapat mengambil hikmanya. Disebarnya penyakit berbahaya seperti yang kita lihat sekarang ini. Dokter dibuat bingung mengatasinya, AIDS misalnya. Penyakit ini datang lewat mereka yang doyan melacur atau homosex.

Nanti, suatu ketika, jika dokter sudah dapat menemukan untuk penyembuhan penyakit itu, Allah SWT akan mengirim penyakit baru. Terus, peringatan demi peringatan disampaikan kepada manusia. Sampai pada bencana yang terakhir, yang manusia tidak lagi dapat menolak dan mencegahnya, yaitu hari kiamat. Ketika itu api neraka menyala, membakar setiap orang kufur dan berdosa.

(5) Negara-negara skandinavia memberi kebebasan penuh kepada rakyatnya untuk melakukan pergaulan seks secara terbuka. Mereka diberi kebebasan mengumbar nafsu syahwat tanpa kendali..

Pertanyaannya sekarang : “ Apakah dengan cara begitu mereka dapat hidup bahagia?”, Mereka justru pemecah rekor dalam kasus bunuh diri, penyakit syaraf, narkotika dan obat-obat terlarang dan apa saja yang mendorong mereka untuk lari dari tanggung jawab kehidupan. Pornografi telah melampaui batas-batas yang dapat di tolerir masyarakat.

Tindakan brutal terhadap wanita sudah mencapai puncaknya, sampai membuat muak warga.

Kaset-kaset video dijual seperti kacang goreng, tersebar dimana-mana. Film blue yang kelewat serem sudah menjadi pemandangan biasa di televisi.

Masyarakat di sana sendiri sebenarnya banyak yang tidak setuju. Pirsawan televisi banyak yang protes. Tapi rupanya pemerintah belum mau mengerti, tetap memberi jalan dan merestui.